Monday, December 10, 2007

Hasil PEMIRA IKM FIK UI

Setelah pada tanggal 7 Desember 2008, pukul 6.30 WIB bertempat di Student Center FIK UI diadakan perhitungan suara untuk menentukan siapa saja yang terpilih menjadi anggota BPM FIK UI dan siapakah yang mendapatkan amanah besar sebagai Ketua BEM FIK UI, maka didapatkan hasil:
1. Semua kandidat anggota BPM FIK UI (Rani ’05, Ade ’06, Dika ’07, Vinda ’07) berhasil menjadi anggota BPM FIK UI 2008 dengan perolehan suara mencapai batas minimal yaitu 30 suara untuk setiap kandidat.
2. Saudara Rian Agus Setiawan ‘05 berhasil menang (272 suara) atas Ferdias Ramadoni ’05 (164 suara) sebagai Ketua BEM FIK UI periode 2008, dengan 47 suara tidak sah
Semoga dengan terpilihnya orang-orang di atas dapat memberikan angin segar terhadap dunia keorganisasian di FIK UI, dan semoga dapat mengemban amanah yang dipercayakan terhadapnya dengan sebaik-baiknya.

Apakah Kita Seorang Pemimpin?

Manusia sebagai makhluk sosial tentu memiliki kebutuhan untuk berada dalam sebuah kelompok yang terdiri lebih dari satu orang individu di dalamnya. Kelompok-kelompok ini dapat dibentuk oleh kebutuhan manusia yang ada di dalamnya, namun setiap kelompok sangat membutuhkan seorang pemimpin yang diharapkan dan dinilai mampu mengemban tugas untuk membawa semua orang yang ada di dalam kelompok menuju pencapaian sebuah tujuan. Maka dibutuhkan sebuah kemampuan kompleks yang biasa kita sebut dengan kepemimpinan. Kepemimpinan yang paling sederhana terdapat dalam masing-masing diri kita yaitu bagaimana cara kita memimpin dan mengorganisasikan antara pikiran dan kemampuan fisik kita sendiri dalam mencapai tujuan atau cita-cita. Kepemimpinan sendiri meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, dan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Seorang pemimpin dituntut untuk dapat mempengaruhi dalam menentukan tujuan sebuah kelompok atau organisasi yang ia pimpin, dengan kata lain harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik untuk dapat mempengaruhi orang lain. Kata “mempengaruhi” di sini memiliki konteks yang positif, yaitu dapat mempengaruhi orang lain untuk menuju pengembangan diri seoptimal mungkin sehingga pada akhirnya akan memajukan seluruh anggota kelompok. Seorang pemimpin dapat dikatakan sukses apabila dapat membuat orang lain yang berada di bawah kepemimpinannya itu menjadi orang yang sukses dan dapat mencapai tujuan kelompoknya.
Selain itu kepemimpinan juga sangat erat kaitannya dengan motivasi. Seseorang akan dikatakan menjadi pemimpin yang baik bila ia memiliki motivasi yang kuat untuk memimpin dan dapat memberikan motivasi kepada orang-orang yang dipimpinnya sehingga dapat bersama-sama mencapai tujuan kelompok yang telah disepakati bersama di awal terbentuknya kelompok tersebut. Motivasi adalah mengarahkan orang lain melakukan sesuatu karena mereka ingin melakukannya. Memberi motivasi mencakup kemampuan berkomunikasi, memberi contoh, memberi tantangan, memberi dorongan semangat, mendapatkan umpan balik, melibatkan diri, mendelegasikan, mengembangkan dan melatih, memberi informasi, memberi instruksi singkat, dan memberi ganjaran yang tepat.
Seorang pemimpin juga memiliki tanggung jawab untuk bisa membawa perubahan yang bertujuan memperbaiki kondisi kelompok dan budayanya yang dianggap menghambat dalam pencapaian tujuan sebuah kelompok. Salah satu ciri utama kepemimpinan adalah kesediaan mencoba sesuatu yang tidak pernah dicoba sebelumnya, karena dengan gaya kepemimpinan seperti inilah sebuah perubahan menuju keadaan yang lebih baik akan terlahir dengan menerima tugas-tugas yang menantang atau mengambil peluang-peluang yang belum pernah dicoba sebelumnya, namun seorang pemimpin juga wajib memiliki pikiran sehat yang realistis sesuai dengan kemampuan atau kondisi aktual yang ada di dalam kelompoknya sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut menjadi lebih efektif dan bermanfaat.
Memang tidak mudah menjadi seorang pemimpin sukses untuk membawa perubahan yang lebih baik dalam sebuah kelompok, seperti kata bijak berikut “tidak ada jalan yang aman untuk menjadi pemimpin yang baik. Anda tidak terus menerus menang, dan Anda harus belajar bahwa kegagalan adalah bagian dari permainan kepemimpinan asalkan Anda tidak membuat kesalahan dua kali, (Sir Colin Marshall)”. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana seorang pemimpin memiliki kesehatan spiritual yang selain dapat menjadi sebuah mekanisme koping sang pemimpin namun juga diharapkan kesehatan spiritual ini menjadi motivator terhadap seluruh anggota kelompok untuk bisa mencapai tujuan kelompoknya. Nah, sekarang tugas teman-teman semua sebagai calon pemimpin adalah untuk memilih ingin menjadi pemimpin yang sukses dalam mensukseskan diri sendiri dan orang lain, atau ingin menjadi pemimpin yang bahkan sangat kesulitan hanya untuk mensukseskan dirinya sendiri.