Saturday, August 9, 2008

Ngomong Sepeda juga Harus Ngomong Dompet

Dengan naiknya harga BBM yang cukup membuat banyak orang kelenger, sepeda diam-diam mulai menjadi alternatif dari alat transportasi yang berbahan bakar. Biasanya orang-orang yang menggunakan sepeda untuk ngantor atau ngampus memiliki jarak tempuh tidak lebih dari 30Km dari rumahnya, kalaupun lebih biasanya menggunakan bantuan alat transportasi masal yang lebih besar seperti kereta listrik.
Memang bila dilihat sepintas para pengguna sepeda dapat menekan ongkos perjalanannya karena tidak harus membayar lebih untuk BBM, namun ternyata uang tetap saja keluar dari dompet mereka dan tentunya dengan pos yang berbeda dengan orang lain non-bersepeda yaitu biaya pembelian dan perawatan sepedanya sendiri. Harga terendah untuk sepeda baru yang saya anggap layak untuk dipakai ke kampus sejauh 10Km dengan kondisi jalanan khas pinggiran Jakarta yang banyak lubang adalah sekitar 1-1,5 juta rupiah, yang saya anggap layak disini bukan hanya bentuk sepedanya aja namun juga melihat kualitas ketahanan sepeda yang bakal saya ajak ke kampus tiap hari dan tentunya saya pastikan melalui merek sepeda yang sudah teruji kualitasnya.
Tapi itu ternyata baru sepedanya saja, bila kita berniat menjadikan sepeda kita sebagai alat transportasi primer pastilah kita akan sangat peduli dengan perangkat kemanan seperti helm, pelindung siku, dan pelindung lutut yang tentunya membutuhkan budget lebih. Tapi biasanya hanya helm yang dianggap oleh para pengendara sepeda sebagai alat kemanan minimal yang harus dikenakan. Harga termurah helm baru untuk sepeda yang saya temukan dipasaran adalah 150 ribu Rupiah.
Belum lagi bila Anda tidak mau melihat tangan Anda kapalan karena memegang stem sepanjang perjalanan Anda, pastilah akan membeli sarung tangan dengan harga minimal 50 ribu Rupiah. Saya yakin ketika Anda bersepeda di jalanan yang ramai pada siang hari dan ramai dengan kendaraan bermotor maka mata Anda akan terasa tidak nyaman saat terik matahari dan debu-debu jalanan berterbangan ke mata Anda, maka untuk kesekian kalinya Anda akan melengkapi “persenjataan” Anda dalam bersepeda dan kali ini tentunya dengan membeli sebuah kacamata anti radiasi sinar matahari, keluar uang lagi bukan?
Masih banyak lagi alat-alat yang akan Anda beli untuk meningkatkan kenyamanan Anda dalam bersepeda, seperti lampu apabila Anda terpaksa pulang di malam hari, pakaian bersepeda yang akan membuat Anda lebih nyaman bergerak, dan alat-alat penunjang lainnya seperti pompa ban kecil, kunci-kunci untuk mengencangkan baut-baut yang mungkin kendur, dan lain-lain.
Saran dari saya adalah, bijaklah dalam memilih sepeda yang akan Anda gunakan, jangan sampai salah pilih sehingga Anda harus mengeluarkan uang lagi karena sepeda Anda rusak akibat ketidaksesuaian jenis sepeda dengan penggunaannya. Belajarlah untuk menguasai diri Anda dalam membeli, karena dengan memiliki sepeda berarti Anda telah membuka peluang pada diri Anda untuk menjadi hobiis sepeda yang akan menyedot kekuatan dompet Anda. Rawatlah selalu sepeda Anda agar selalu dalam keadaan prima karena saat digunakan berarti separuh nyawa Anda ada di dalam sepeda yang Anda gunakan.
Semoga Bermanfaat…